Selasa, 03 Juni 2014

Ibrahim Hamadto, Jawara Tenis Meja yang Tak Berlengan

Jakarta, Bila dilihat sekilas, mungkin tak ada yang percaya bila pria ini adalah seorang atlit tenis meja. Kedua lengannya buntung karena kecelakaan. Namun ia membuktikan tak ada yang mustahil bila kita mau berusaha.

Namanya Ibrahim Hamadto. Pria berkebangsaan Mesir ini kehilangan kedua lengannya dalam sebuah kecelakaan kereta api ketika usianya masih 10 tahun. Tapi ia tak lantas bersedih dan berdiam diri.

"Di desa kami, saat itu yang bisa kami mainkan hanyalah tenis meja dan sepak bola. Itulah mengapa saya mahir dalam keduanya. Mungkin logis ya kalau saya bisa main sepakbola karena kondisi saya, tapi kemudian saya mencoba bermain tenis meja. Ini saya anggap sebagai tantangan," katanya seperti dikutip dari CNN, Selasa (3/6/2014).

Pria asal Kafr Saad, timur laut Mesir itu merasa tak boleh berlama-lama bersedih, lalu memutuskan untuk mulai mengasah kemampuannya bermain tenis meja di usia 13 tahun.

Awalnya Hamadto mencoba menemukan cara untuk memegang alat pemukul atau bat agar terasa senyaman mungkin, mulai dari menjepit bat di ketiaknya, hingga akhirnya ia memutuskan untuk 'memegang' bat itu dengan mulutnya.




"Saya cukup kesulitan bermain tenis meja setelah kecelakaan itu. Saya harus berlatih keras setiap hari selama tiga tahun berturut-turut. Tapi orang-orang terpana melihat saya bermain, sehingga mereka pun menyemangati dan mendukung saya," kisah bapak tiga anak ini haru. Itulah yang kemudian membuatnya makin bersemangat untuk berlatih.

Apalagi ketika kemudian Hamadto memenangkan berbagai kejuaraan. Yang terbaru adalah Hamadto meraih medali perak dalam African Para-Table Tennis Championship yang diselenggarakan tahun lalu.

Yang tak kalah membanggakan, awal bulan Mei ini, Hamadto diundang untuk mendemonstrasikan keahliannya bermain tenis meja di World Team Table Tennis Championships yang digelar di Tokyo, Jepang. Ia didapuk sebagai tamu kehormatan kejuaraan tersebut dan sempat bermain melawan sejumlah bintang tenis meja dari Jepang.

"Ibrahim adalah pria yang sangat baik, sopan dan rendah hati, meskipun kondisi fisik dan keuangannya tidak memadai. Ia benar-benar role model bagi generasi muda," timpal presiden Egyptian Table Tennis Federation, Alaa Meshref.

Meshref juga meminta agar orang-orang dengan disabilitas mencoba meneladani sosok Hamadto, terutama bagi mereka yang selalu menggunakan keterbatasan fisik sebagai alasan untuk tidak mau maju. Mereka harus mencontoh bagaimana Hamadto menghadapi tragedi yang dialaminya dan membuktikan bahwa mimpi apapun pasti bisa dicapai.

"Saya percaya tak ada yang mustahil, selama Anda bekerja keras. Ini adalah pesan yang ingin saya sampaikan pada semua orang," imbuh Hamadto.

SUMBER : DETIK.COM


Halaman 1 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar